Rabu, 20 Januari 2010

Event di Lombok

Perang Topat
Perang Topat adalah suatu upacara ritual yang merupakan pencerminan rasa syukur kepada Sang Pencipta yang telah memberikan anugrah kerukunan antar umat dan telah memberikan kemakmuran dalam bentuk kesuburan tanah, cucuran air hujan dan hasil pertanian yang melimpah. Perang Topat dilaksanakan di Taman Pura Lingsar oleh umat Hindu bersama-sama dengan masyarakat Suku Sasak
Mulang Pekelem - Gunung Rinjani

Mulang Pekelm – Gunung Rinjani
Orang Bali yang secara historis telah lama menjadi bagian penduduk Lombok tetap mempertahankan nilai budayanya secara teguh. Berbagai upacara keagamaan, adat istiadat dan tradisi seni budaya mereka tetap eksis. Salah satunya adalah Upacara Pekelem di Danau Segara Anak Rinjani. Pekelem artinya membenamkan persembahan tanda kesyukuran kepada Sang Maha Pemberi. Inti benda korban yang dipersembahkan berupa Emas Kencana yang dibentuk dalam personifikasi kehidupan. Upacara Pekelem di Danau Segara Anak diikuti oleh ribuan masyarakat Hindu di Lombok. Bahkan ada pula kerabat keluarga yang datang dari Pulau Bali meskipun harus bersusah payah mendaki Gunung Rinjani tetapi karena keyakinan dan dambaan akan karunia Sang Pencipta mengatasi segalanya. Pesona Rinjani yang hayati itu memberi kesepadanan atas jerih payah peziarah.

Lebaran Topat
Lebaran Topat sebagai suatu tradisi berlebaran dan berekreasi dengan membawa makanan Ketupat dan lauk pauknya merupakan peristiwa budaya yang bernuansa Islam dan diselenggarakan pada hari ketujuh terhitung sesudah hari Raya Idul Fitri. Untuk memerihakan acara ini di beberapa obyek wisata diselenggarakan berbagai atraksi seni budaya yang bernuansa Islami dan hiburan

Kompetisi Cidomo Tradisional
Cidomo pada zaman dahulu sampai saat ini merupakan sarana trasportasi tradisional masyarakat Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa dimana masyarakat di Pulau Lombok alat transportasi ini biasa disebut Cidomo, masyarakat di Kabupaten Bima dan Dompu menyebutnya Benhur sedangkan masyarakat di Kabupaten Sumbawa terkenal dengan nama Dokar. Cidomo dan Dokar ini dikendalikan oleh seorang yang disebut dengan kusir ditarik dengan satu ekor kuda yang dilengkapi dengan berbagai kelengkapannya diantaranya : Topeng/kacamata kuda, tali ekor, tali dada, pecut dan tali kendali. Seiring dengan perkembangan pariwisata maka alat tradisional ini dapat dijadikan sebagai obyek dan daya tarik bagi wisatawan yaitu dengan mengadakan lomba cidomo tradisonal. Dalam lomba ini akan ditentukan klasifikasi/pembagian kelas sesuai dengan umur kudanya

Festival Presean
Kejantanan dan heroisme merupakan syarat ideal lelaki Sasask. Sikap ini antara lain diasah dalam salah satu permainan yang disebut Presean. Sang petarung atau Pepadu menggunakan tongkat rotan sebagai alat pukul. Sebagai pelindung digunakan perisai yang terbuat dari kulit sapi ukuran sehasta berbentuk segi empat. Sportifitas menjadi syarat utama permainan ini. Seorang wasit yang bergelar Pakembar menjadi penengah. Iringan musik sederhana menyertai permainan ini sebagai penambah semangat, dahulu permainan ini dikaitkan dengan upacara mohon hujan. Pantaslah kalau penyelenggaraannya biasanya pada waktu musim kemarau

Festival Senggigi
Festival Senggigi adalah salah satu bentuk kegiatan dalam usaha untuk memajukan pariwisata di Kabupaten Lombok Barat yang dilaksanakan atas perpaduan antara pemerintah dengan pihak perhotelan, para seniman dan budayawan serta pihak-pihak terkait lainnya guna mempromosikan pariwisata daerah, pameran dan pagelaran seni budaya tradisional Lombok (Sasak) kepada para wisatawan mancanegara maupun nusantara yang dilaksanakan selama sepekan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar